Trekking Menuju Puncak Pulau Padar



Taman Nasional Komodo adalah salah satu dari kepingan surga yang ada di Indonesia. Saya yakin, banyak sekali orang-orang yang bermimpi agar mempunyai kesempatan untuk mengunjungi Taman Nasional Komodo semasa hidupnya. Ternyata hal tersebut terjadi pula dengan saya. Sepulang dari Gunung Rinjani, saya memiliki ketertarikan pada Komodo. Namun, di sisi lain saya sadar bahwa biaya untuk bisa eksplor daratan Flores tidaklah murah. Apalagi untuk mahasiswa pejalan kaki minim dana seperti saya ini.

Ternyata tuhan menyiapkan banyak sekali cara agar manusia bisa mewujudkan keinginannya. Tentu harus dibarengi dengan usaha juga. Keinginan saya untuk mengunjungi Taman Nasional Komodo terwujud pada tahun ini. Tak hanya 4 atau 5 hari, saya bisa menetap selama hampir 2 bulan. Ya, walaupun tak seluruh waktunya saya gunakan untuk berlibur, melainkan untuk mengabdi. Namun, Komodo tetaplah Komodo, mau bagaimanapun semua isinya tetaplah asyik. Entah lanskapnya yang ciamik; atau kehidupan masyarakatnya yang teramat menarik.

Ngomong-ngomong, kata orang nih ya, belum terasa mengunjungi Komodo kalau belum singgah ke Pulau Padar. Ah, apa iya, sih? Tapi jika dipikir-pikir iya juga, ya. Tampaknya semua orang yang singgah selalu menyiapkan tempat khusus di hatinya untuk Pulau Padar. Sepertinya menyenangkan juga jika sesekali kita mendaki dan yang kita lihat bukanlah lautan awan; melainkan laut sungguhan. Akan ada perspektif berbeda untuk saya pastinya. 

Pulau Padar dari atas kapal
Baik, mari kita mulai mengerucut pada Pulau Padar. Jadi, setiap destinasi yang ada di TN Komodo jaraknya cukup berjauhan. Daaan kita harus menggunakan kapal untuk mencapai ke banyak destinasi terkenal di sana. Untuk sampai di Pulau Komodo saja dari Labuan Bajo memakan waktu sekitar 3-4 jam perjalanan laut. Jadi, jangan lega dulu kalau baru sampai Labuan Bajo, masih ada perjalanan menggunakan kapal yang bisa saja membuatmu "jackpot" karena mabuk laut. Biasanya dalam sekali jalan trip TN Komodo, kalian tak hanya singgah di salah satu destinasi saja. Melainkan banyak destinasi, bergantung pada jenis trip apa yang kalian pilih nantinya. Tapi, saya rasa jenis trip apapun akan selalu ada kunjungan ke Pulau Padar kok. Jadi, tak perlu khawatir.

Pagi itu saya berangkat dari Kampung Komodo untuk menuju Pulau Padar. Iyaaa, Kampung Komodo. Jangan salah, beberapa pulau di TN Komodo memang memiliki penduduk. Tak ada salahnya bagi kalian untuk mengunjungi desa-desa di sana sembari mengunjungi destinasi terkenalnya. Waktu yang diperlukan untuk sampai Pulau Padar dari sini sekitar 1 jam perjalanan laut. Walaupun terlihat dekat, namun ternyata jika dilalui cukup jauh juga. Apalagi ombak di dekat area Pulau Padar itu terkenal besar dan kuat. Padahal di musim yang sangat bagus, saya tidak bisa membayangkan betapa ngeri ombaknya ketika musim sedang tidak bersahabat. Yang tidak biasa naik perahu pasti akan takut dibuatnya. 

Baru sampai dermaganya saja saya sudah takjub. Pantas saja ya seluruh orang di penjuru dunia rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk mengunjungi TN Komodo. Ini baru dermaganya saja ya, belum sampai puncaknya. Karena kami sampai pada hari yang menjelang siang, saya jadi membayangkan betapa panasnya trekking untuk menuju puncaknya. Matahari langsung menyengat kulit, karena jarang sekali ada pepohonan di pulau ini. Saya yang sudah terlanjur gosong jadi tidak terlalu peduli dengan warna kulit. I have to enjoy my whole trip! 


Rusa di Pulau Padar

Trek untuk menuju puncak tergolong sudah sangat bagus. Bukan berupa tanah, tapi sudah berupa anak tangga dari kayu maupun batu sudah ditata sangat rapi. Kalau kalian lebih senang trekking dengan trek berupa tanah atau anak tangga, nih? 

Memang sih, Pulau Padar ini luar biasa sekali. Selama trekking, pemandangan ciamik seakan tak pernah habis, walaupun puuuuanassss. Saya jadi membayangkan, bagaimana kalau seseorang bisa start trekking subuh, ya? Pasti lebih luar biasa lagi. Saya beberapa kali berhenti untuk sekadar foto, walaupun sebenarnya trek untuk menuju puncak tergolong ringan. Yang saya suka dari Pulau Padar ini adalah kebersihannya. Bersihhhhh, saya suka dengan tempat wisata yang bebas sampah seperti ini. Ya jangan sampai lah ya biaya trip yang tinggi setinggi Pulau Padar malah spot terbaiknya banyak dengan sampah. Good job! 

Tak terasa ternyata saya sudah hampir sampai puncaknya saja, nih. Tidak sampai 30 menit trekking. Yaaaa lumayan lah untuk pemanasan sebelum trekking ke Desa Wae Rebo. Hehehe. Penasaran dengan Wae Rebo? Kalian bisa membaca cerita saya di sini (Wae Rebo: Perjalanan Menuju Desa Terindah di Indonesia) 

Daaan saya sampai puncak Pulau Padar! Wow, keren banget! Pantas yaaa Pulau Padar itu menjadi spot yang wajib dikunjungi di TN Komodo. Hmm jadi ini toh, tempat yang sering nongol di timeline Instagram itu. Yang kadang bikin sering menghayal. Saya yang minim dana banget akhirnya bisa ke sini! Speechless, lah pokoknya.





Hari sudah mulai siang. Matahari terasa semakin terik. Saya pun akhirnya memutuskan untuk turun menuju kapal lagi. Di sini, saya seperti menjadi turis di negeri sendiri. Kadang saya susah membedakan mana yang orang Indo, mana yang dari luar negeri. But, this is an awesomeeee day! Semoga suatu saat nanti saya bisa balik lagi ke sini. 

Ngomong-ngomong masih banyak cerita saya yang menarik tentang Taman Nasional Komodo, lho. Akan saya tulis segera. Sering-sering mampir ke blog saya saja deh pokoknya. Hehe

Here the tips:

1. Setelah sampai Labuan Bajo, silakan cari penyedia jasa trip untuk sailing Komodo. Harga tentu berbeda-beda, bergantung pada berapa hari trip akan dilaksanakan. Bisa full day trip, 2 days or 3 days. Jika punya kenalan penyedia trip di sana akan lebih direkomendasikan.

2. Tarik uang tunai di Labuan Bajo.

3. Sepatu atau sandal trekking lebih direkomendasikan.

4. Ingin melihat Pulau Padar dengan sabana berwarna cokelat, datang ketika musim kemarau. Jika ingin berwarna hijau, datang ketika musim penghujan.

5. Sunblock bisa kalian gunakan sebelum trekking. Mengingat Pulau Padar yang panas luar biasa ketika musim kemarau.

Sampai jumpa pada cerita selanjutnya. Semoga kita berpapasan!

Salam Hangat,
Angga Tannaya



Video perjalanan saya menuju Pulau Padar bisa dilihat di tautan berikut


2 Responses to "Trekking Menuju Puncak Pulau Padar"

  1. Setiap kali baca cerita soal Sailing Komodo, selalu ingin coba. Tapi nggak pernah sanggup kalau harus memikirkan naik kapal dan tidur di laut :< jadilah kalau main Ke Labuan Bajo hanya di sekitaran kotanya saja. Melihat pulau-pulau cantik dari kejauhan :D

    By the way, ditunggu cerita-cerita berikutnya :>

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenernya bisa juga mas sewa homestay di Desa Komodo, di sana ada masyarakatnya juga. Bisa dijadikan tempat menginap kalau susah tidur di laut. Tapi nggak tau ada tour yang mau mampir ke desa atau enggak
      Terima kasih mas, ditunggu cerita selanjutnya hehehe

      Delete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel