Kelebihan dan Kekurangan Jasa Open Trip (Gunung Bromo)



Dewasa ini, kegiatan traveling menjadi salah satu kegiatan yang sedang naik daun. Orang-orang berlomba untuk mengunjungi sebuah tempat yang indah dan mengabadikannya melalui lensa kamera. Dengan menjamurnya kegiatan tersebut, Open Trip muncul sebagai salah satu metode yang bisa digunakan orang-orang sebagai alternatif untuk berlibur. Secara singkat, Open Trip berarti ada pihak ketiga yang merencanakan atau merancang serangkaian perjalanan untukmu atau kelompokmu. Namun sebelum memutuskan memakai jasa open trip atau share cost, ada baiknya kamu menimbang segala kemungkinan yang mungkin bisa terjadi. Dan berikut merupakan kelebihan dan kekurangan jasa open trip berdasarkan pengalaman pribadi saya sebagai penulis.

Kelebihan



1. Tak perlu pusing memikirkan itinerary
Salah satu kelebihannya adalah kita tak perlu pusing memikirkan itinerary, tinggal bayar lalu ikuti alur open trip sampai selesai. Poin pertama inilah yang paling menggiurkan dari jasa open trip. Tahun lalu saya berkesempatan untuk berkunjung ke Gunung Bromo dengan jasa open trip. Saya hanya perlu datang ke Kota Malang, berjanjian dengan penyedia jasa, bayar, kemudian tinggal santai mengikuti alurnya. Kamu tak perlu repot memikirkan "Mau pakai transport apa, ya? Ada kendaraan nggak, ya? Treknya gampang nggak, ya?". Tinggal mengikuti itinerary dari penyedia jasa and enjoy your whole trip!

2. Biaya sudah pasti
Biaya merupakan salah satu alasan mengapa orang-orang memilih jasa open trip sebagai alternatif liburan mereka. Walaupun menurut saya, biaya mahal atau murah itu relatif. Dalam perjalanan Gunung Bromo, orang-orang yang tidak menggunakan jasa open trip rata-rata menggunakan motor. Tentu akan menjadi lebih murah, namun kelelahan akan lebih mudah menghampiri. Open trip memang terdengar lebih mahal jika dibandingkan menggunakan motor, namun kamu tak perlu lelah-lelah mengendarai motor dengan jarak yang jauh. Mahal atau tidaknya sebuah open trip itu relatif, namun biaya yang ditawarkan sudah pasti dan jarang sekali ada perubahan yang mendadak. Jadi, uang sisa bisa dialokasikan ke kebutuhan yang lain.

3. Itinerary sudah disiapkan dan dapat teman baru jika beruntung
Open trip memungkinkan kita untuk bertemu dengan teman-teman baru. Apalagi bagi mereka yang solo traveling, teman baru akan menjadi obat ketika sedang suntuk. Selain itu, kamu tinggal mengikuti jadwal perjalanan yang sudah disiapkan. Kamu tak perlu pusing memikirkan destinasi mana dulu yang sebaiknya dikunjungi bersama teman barumu.

Namun, traveling bersama teman baru dan dengan itinerary yang sudah disiapkan bukan berarti sepenuhnya menyenangkan. Sadar atau tidak, ada kekurangan yang ditimbulkan. Berikut adalah kekurangannya.

Kekurangan



1. Waktu tidak fleksibel
Dalam open trip Gunung Bromo, peserta akan diberi waktu untuk menikmati sunrise. Dengan jadwal yang sudah ditetapkan, kita tak bisa seenaknya menunda atau memperlama waktu kunjung kita pada satu spot atau destinasi. Sebagai contoh, ketika kamu ingin menikmati sunrise di spot yang sepi namun ternyata penyedia jasa justru membawamu ke spot yang terlampau ramai. Kamu tak bisa melakukan apa-apa jika sudah begitu. Ditambah lagi, waktu kunjungnya yang terlalu singkat karena itinerary yang mengikat. Dulu, saya hanya diberi waktu sampai pukul 6 saja ketika menikmati sunrise. Saya yang mengincar landscape ciamik tentu menjadi terbatas untuk melakukan pemotretan, padahal saya ingin mengabadikan keindahan Gunung Bromo lebih lama lagi.

2. Teman baru yang belum tentu sepemikiran
Sadar atau tidak, teman baru tak selalu menyenangkan. Ada juga yang menjengkelkan dan malah akan membuat tripmu menjadi kacau. Saya benar-benar mengalami hal ini. Saat itu, saya kebetulan bersama dengan seorang yang bisa dibilang "selebgram". Namun, orang tersebut malah terlalu menyita waktu saya dengan dimintai tolong untuk mengabadikan momentnya. Setelah "misinya" selesai, teman baru saya seakan mempercepat jadwal agar segera berpindah ke destinasi selanjutnya. Saya yang niatnya ingin mengeksplor Gunung Bromo lebih lama akhirnya harus merelakan waktu berharga itu karena orang tersebut, padahal waktu yang diberikan penyedia jasa sangat terbatas. Belum lagi jika sang penyedia jasa seperti tidak di pihakmu. Beberapa destinasi idaman saya harus terlewatkan akibat dari faktor ini. Yakin bisa dapat rekan open trip yang menyenangkan?

3. Banyak oknum yang menyalahgunakan ketenaran open trip
Dari 2 poin di atas, saya rasa poin ketiga lah yang paling menyebalkan. Jika tak berhati-hati, banyak oknum yang menjadikan open trip menjadi ajang untuk meraup keuntungan yang dapat merugikan orang lain. Niat hati ingin berlibur, uang malah hilang dan berujung liburanmu yang menjadi kacau. Sebelum memilih dan mempercayai sebuah penyedia jasa, pastikan lagi kamu sudah mengecek testimoni dan rekam jejaknya. Mungkin kamu bisa meminta rekomendasi dari teman-teman yang pernah menggunakan jasa open trip, Kita harus lebih cerdas dan selektif dalam memilih penyedia jasa open trip. Jangan mudah tergiur dengan harga yang murah, pastikan kembali penyedia jasa yang kamu pilih memang terpercaya.

Itulah beberapa poin yang bisa dijadikan referensi sebelum memilih akan menggunakan open trip atau manual seperti metode share cost. Pastikan penyedia open trip yang kamu pilih dapat membaca keinginan seluruh peserta. Have a nice trip!


Salam Hangat,
Angga Tannaya

0 Response to "Kelebihan dan Kekurangan Jasa Open Trip (Gunung Bromo)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel