Menikmati Sejuknya Air Terjun Grejengan Kembar
Wednesday, July 8, 2020
Add Comment
Kalau diingat kembali, ternyata sudah cukup lama juga saya
tidak mengeksplorasi curug-curug di area saya tinggal. Padahal bisa dibilang
saya ini senang sekali kalau disuruh mengunjungi curug atau air terjun eksotis
di sejumlah daerah. Hal ini juga yang mendorong saya untuk selalu mempunyai
keinginan agar bisa mengunjungi Tumpak Sewu atau Air Terjun Kapas Biru yang
pesonanya bukan main keren banget! Tapi, sayang sekali belum ada kesempatan
untuk ke sana. Semoga suatu saat terlaksana. Hehehe
Di kota tempat tinggal saya, terdapat sejumlah air terjun
yang menarik pula untuk dikunjungi. Sebut saja Kedung Kayang, Sekar Langit,
Curug Silawe dan sebagainya. Namun, ada satu curug yang belum sempat saya
kunjungi sampai sekarang yang bernama Grejengan Kembar. Padahal lokasi curug
ini tidaklah sejauh Kedung Kayang yang harus melewati jalanan berkelak-kelok
khas daerah Selo. Dan tidak perlu juga menyeberang sungai kecil agar sampai
dekat air terjun.
Karena penasaran, saya pun akhirnya mengumpulkan niat untuk
mengunjungi Grejengan Kembar, kebetulan stok foto di laptop saya sudah mulai
menipis, jadi sekalian saja. Hehehe. Jaraknya bisa dibilang lumayan dekat jika
ditempuh dari pusat Kota Magelang, sekitar 30-40 menit saja. Tapi, karena saya
harus menjemput seseorang di daerah Grabag, otomatis harus memilih jalan yang
memutar. Bahkan bisa-bisa lebih dari 1 jam. Belum lagi kalau motor saya enggak
kuat menanjak di jalanan Grabag-Ngablak yang tanjakannya memang bikin motor
saya ngos-ngosan, lebih lama lagi pastinya. Untung saja pemandangan di
sepanjang perjalanan itu keren banget, jadi ya dinikmati saja. Haha
Kalian tidak perlu mengikuti rute saya untuk melewati Jl.
Raya Grabag, lebih baik lewat rute Jl. Raya Salatiga saja. Oke, anggap saja
kita sama-sama start dari mall ARTOS
Magelang, cukup ikuti saja jalan lingkar Magelang, tidak perlu melewati kota
karena justru membingungkan dan semakin jauh. Setelah bertemu Terminal Tidar
Magelang, lurus saja lagi sampai bertemu pertigaan jika ambil arah kanan maka
akan menuju Salatiga. Karena Magelang dikelilingi beberapa gunung, jadi jalanan
menanjak tidak akan bisa dihindari, tapi untung saja sekarang jalannya sudah
lebih terawat jadi tidak perlu khawatir. Ikuti saja jalan utama, hingga
menemukan plang “Grejengan Kembar” di sebelah kiri jalan. Kita hanya perlu
mengikuti petunjuk arahnya saja dan sampai deh di tujuan yang dimaksud.
Setelah sampai di lokasi, tidak ada loket penjualan tiket
sama sekali. Saya enggak tahu nih kenapa enggak ada, bisa jadi karena saya
datang saat masih pagi dan kebetulan Hari Jumat yang mana orang-orang biasanya
lebih aktif berkegiatan setelah tengah hari atau ada hal lain. Tapi menurut
beberapa kawan-kawan blogger, tiketnya hanya IDR 5.000,- saja per orang, atau
bisa juga lebih dari itu. Misal naik pun saya rasa tidak akan terlalu jauh dari
tiket yang saya sebutkan.
![]() |
Tebing yang dibelah dan rapi banget! |
“Nderek langkung, Bu” ucap saya, “Nggih, monggo, Mas. Tindak curug?” balas seorang ibu yang sedang mencari rumput di area air terjun. Tahu artinya? Hehehe. Intinya adalah numpang lewat atau permisi.
Untuk sampai ke air terjun, jalannya sangat mudah. Trek sangat
jelas dan terlihat pengurus wisata ini memang merawatnya dengan baik. Yang saya
suka, treknya berupa jalan setapak dengan pohon pinus di kiri dan kanan. Hal ini
mirip sekali dengan trek ketika mendaki gunung, jadi kangen saya ehehehe. Tapi tenang,
treknya landai kok enggak bikin ngos-ngosan yang berlebih seperti mendaki
gunung. Kita akan melewati pula trek dengan pohon-pohon bambu yang rimbun
sekali pada awal sebelum melewati hutan pinus.
Saya baru sadar ternyata Grejengan Kembar ini termasuk dalam
area Taman Nasional Gunung Merbabu, ditandai dengan beberapa plang yang saya
lihat di sepanjang trek. Setelah sekitar 10-15 menit, saya sampai di air terjun,
enggak butuh waktu lama pokoknya! Namun, sayang sekali waktu itu debit air Grejengan
Kembar tidak terlalu deras. Yah, memang karena kedatangan saya ketika musim
kemarau. Eh, enggak tahu juga, deng. Soalnya beberapa kali sempat hujan juga. Saya
sering bingung dengan musim di Indonesia akhir-akhir ini.
Tidak banyak pengunjung pada hari itu, hanya ada seorang
bapak dengan anak laki-lakinya yang terlihat asyik sekali bermain air. Jadi
teringat dengan masa kecil deh, hehehehe.
Saya masih bingung, sebenarnya orang-orang itu bisa mendapat
view Grejengan Kembar dari arah bawah
itu lewatnya mana, sih? Saya sama sekali enggak nemu ada jalan kecil yang bisa
mengantarkan saya untuk bisa melihat air terjun dengan lebih luas. Enggak mungkin
dong harus turun mengikuti aliran air terjun berupa batu-batu besar nan licin,
berbahaya sekali pasti kalau tiba-tiba banjir datang. Apakah ada jalan lain
yang tidak saya tahu, ya? Jika mungkin memang ada, mungkin sudah tertutup oleh
rumput yang sudah meninggi.
Hal ini membuat saya−seseorang dengan kamera berlensa 35mm−harus
memutar otak supaya bisa dapat angle yang lebih baik. Di saat seperti ini, rasa
ingin memiliki lensa ultra wide semakin
menjadi-jadi, haha. Tapi, ya sudah, manfaatkan yang ada saja dulu. Dan saya
memang harus balik ke sana lagi sih sepertinya. Semoga jalan rahasia yang
saya maksud tadi bisa ketemu. Haha
Jadi, apakah Grejengan Kembar menarik untuk kalian?
Selamat berkelana, semoga kita berpapasan!
Salam hangat,
Angga Tannaya
0 Response to "Menikmati Sejuknya Air Terjun Grejengan Kembar"
Post a Comment